JAKARTA, KOMPAS.com -- Pemerintah bakal
menggratiskan biaya pendaftaran semua peserta Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) mulai tahun 2013. Namun, tanggungan
pemerintah tersebut terbatas untuk peserta yang ikut dalam seleksi
nasional masuk perguruan tinggi negeri lewat jalur undangan.
Peserta
yang masuk lewat SNMPTN jalur undangan membayar biaya formulir
senilai Rp 175.000. Namun peserta harus direkomendasikan sekolah.
Adapun
SNMPTN lewat jalur tulis terbuka untuk umum. Biaya formulir pendaftaran
untuk Program IPA/IPS Rp 150.000, yang program campuran Rp 175.000,
serta tambahan uang tes keterampilan untuk program studi tertentu
sebesar Rp 150.000.
"Tidak semua orang kan harus masuk ke
perguruan tinggi. Pemerintah menanggung yang lewat jalur undangan, yang
memang siswa-siswa berprestasi," kata Direktur Jenderal Pendidikan
Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Djoko Santoso, Jumat
(30/3/2012) di Jakarta.
Menurut Djoko, 60 persen seleksi nasional
lewat SNMPTN jalur undangan dan tulis, pada tahun 2013 diubah semuanya
menjadi jalur undangan saja. Adapun 40 persen sisanya menjadi hak
setiap PTN untuk melakukan seleksi mahasiswa baru.
Pada SNMPTN
jalur undangan ini, peserta dinilai dari nilai raport kelas 1-3 dan
nilai ujian nasional (UN). Jadi, terjadi integrasi UN sebagai penilaian
masuk PTN. "Ini sudah disepakati bersama Majelis Rektor PTN," ujar
Djoko.
Pada tahun 2011 tercatat 773.976 peserta SNMPTN yang
memperebutkan 165.715 kursi di 60 PTN. Peserta yang ikut di jalur SNMPTN
undangan berjumlah 232.948 orang dan di jalur tulis 540.928 orang.
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, meskipun melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi itu pilihan setiap individu, negara
tetap mengembangkan kebijakan untuk menjamin akses kuliah bagi semua
anak bangsa. "Sebagai bukti jika persamaan untuk akses kuliah terbuka
bagi semua anak, biaya pendaftaran SNMPTN mulai tahun 2013 gratis,"
kata Nuh.
Menurut anggota Komisi X DPR Dedi S Gumilar, Komisi X
mendukung supaya PTN semakin terjangkau yang dimuali dari negara
menggratiskan biaya pendaftaran. "Ini lebih kepada meminta komitmen
negara untuk bertanggung jawab dalam pendidikan generasi masa depan
bangsa," kata Dedi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar